Alergi berasal dari bahasa Yunani,
allon argon, yang artinya ‘reaksi yang menyimpang’. Jenis alergi yang
paling banyak ditemukan pada anak adalah alergi makanan. Padahal,
makanan merupakan asupan penting untuk tumbuh kembangnya. Karena itu,
penting bagi Bunda untuk menangani alergi makanan dengan bijak agar
kebutuhan nutrisi buah hati tercinta tetap terpenuhi.
Untung menangani alergi makanan pada si
kecil, Bunda perlu mengenali jenis-jenis alergen dan makanannya
terlebih dulu.
Salah satu jenis alergen paling kuat adalah
Betalaktoglobulin (BLG). Namun, ada beberapa jenis protein lainnya yang
juga bersifat alergen. Dalam susu sapi, selain Betalaktoglobulin (BLG),
terdapat pula protein alergen lainnya, yaitu Alflalaktalbumin (ALA),
Bovin Ferum Albumin (BSA), dan Bovin Gama Globulin (BGG). Arachin dan
conarchi terdapat dalam kacang tanah, histamine terdapat dalam seafood,
sedangkan ovumukoid terkandung dalam telur.
Adapun gandum mengandung albumin,
pseudoglobulin, dan euglobulin. Selain itu, cokelat juga mengandung
amines, yang terbentuk saat proses fermentasi dam pemecahan protein—ini
merupakan alergen paling kuat dalam cokelat. Setelah mengenali semua
jenis alergi tersebut, barulah Bunda bisa membantu sang buah hati untuk
menangani alergi pada makanan.
Memang, banyak ahli yang berpendapat
bahwa alergi makanan merupakan hal yang umum dialami oleh anak di bawah
umur tiga tahun karena sistem dan organ pencernaan mereka belum begitu
matang. Biasanya alergi ini hilang dengan sendirinya begitu mereka
menginjak usia 3-4 tahun. Namun, sementara itu, Bunda perlu menangani
alergi makanan yang ia alami dengan mengakomodasi kebutuhannya dan
bertindak cepat ketika reaksi alerginya kambuh.
Ketika alergi menyerang, gejalanya bisa
berpengaruh terhadap sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah,
atau permukaan kulitnya. Untuk memastikan bahaya atau tidaknya alergi
ini, sebaiknya Bunda membawa si kecil untuk berkonsultasi ke dokter
terlebih dahulu. Dengan begitu, Bunda bisa tahu apakah Bunda bisa
menangani alergi makanan tersebut sendiri, apakah butuh pantauan rutin
dari dokter, dan apakah si kecil membutuhkan obat.
Setelah si kecil mendapat diagnosis
dari dokter, apa makanan yang merupakan alergen baginya, sebaiknya Bunda
menjauhkannya dari alergen tersebut. Jangan beranggapan bahwa memberi
alergen sebagai asupan rutin bisa membuat sistem tubuhnya menjadi kebal
karena ini sama sekali tidak membantu menangani alergi makanan. Bunda
juga harus lebih berhati-hati ketika membelikan makanan, perhatikan
kemasannya untuk memastikan apa saja kandungan di dalamnya.
Ditulis oleh:
Ismail Mujaddid™ - Senin, 23 Juli 2012 - Rating: 5
Terima kasih sudah membaca artikel kategori Download
dengan judul Cara menangani alergi makanan. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://reshuffle-blog.blogspot.com/2012/07/cara-menangani-alergi-makanan.html. Jangan lupa share ke teman-teman ya.
Belum ada komentar untuk "Cara menangani alergi makanan"
Posting Komentar