Tanpa pengertian kenapa dan bagaimana bisa itu terjadi ....
Seorang anak pada bapaknya berkata,”kenapa bapak tidak bisa membelikanku ini dan itu, mengajakku jalan-jalan seperti ayahnya budi keliling kota, bapak jahat!”
Atau istri pada suaminya,”Dari pagi sampai sore gini, Cuma dapat uang segini? Kemana aja pa? Bisa ga nyari duit!! Mau makan apa keluarga kita?”
Atau suami pada istrinya, “kamu bisa urus rumah dan anak-anak tidak?, masa nilai anak-anak jadi turun semester ini. Ini semua salah kamu, sampai aku dipanggil ke sekolah karena anak-anak berbuat nakal, kamu memang tidak bisa mendidik mereka!!!
Atau kakak pada adiknya, “inikan pelajaran anak SMP, masa kelas 3 SMA tidak bisa!!!, aaarghhhhh”
Seorang ayah bisa berkata pada anaknya,”Ayah heran, mengapa kamu tidak bisa jadi juara di kelas, kenapa kamu tidak bisa berkompetisi? Dasar anak bodoh!”. Saran saya, kalau Anda mengaharapkan ia bisa diperlombakan dan jadi juara sesuai yang Anda inginkan, jangan pelihara anak manusia, lebih baik anak kuda. Setiap anak memiliki kesulitan dalam belajar dengan masalah masing-masing, pernahkah Anda bertanya mengenai apa yaang membuatnya sulit belajar? Pernahkah Anda menemaninya mengerjakan PR? Pernahkah Anda menanyakan bagaimana tadi disekolah belajar apa? Atau mengajarkan kenapa dia harus belajar? pun setiap anak punya kebihannya masing-masing, memuji kelebihan yang berbeda dengan standar kitapun kadang kita sulit.
Lihatlah betapa kita sulit bersahabat dengan diri sendiri, siapa yang berkata sayang pada anak lalu menempeleng anaknya, tanpa tanya kenapa nilainya turun semester ini?, siapa yang bilang sayang pada adiknya, lalu bilang bodoh karena tidak bisa mengerjakan PR lalu meninggalkannya karena kesal? Siapa yang mengatakan sayang pada anaknya, kemudian tidak mau memasakan makan pagi karena anaknya memecahkan vas bunga kesayangannya?
Kita kadang.... oh bukan kadang, sering malah. kita sering sulit bersahabat dengan diri sendiri, untuk menahan amarah dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. kita lebih bergairah untuk berfokus pada penilaian dan pendapat pribadi, beda dengan standar saya maka yang lain salah! "NO OPTION!"
Jika semua negara memahami ilmu pengertian, maka peperangan sulit untuk tercipta. Termasuk perceraian, kakak yang menempeleng adiknya, dan sebagainya. Kalau pengertian ada dalam diri saya dan Anda, kita akan mampu menjadi magnet bagi keluarga kita, karena kita menjadi pribadi yang menyenangkan ^_^.
Oleh: Bambang Achdiat
Seorang anak pada bapaknya berkata,”kenapa bapak tidak bisa membelikanku ini dan itu, mengajakku jalan-jalan seperti ayahnya budi keliling kota, bapak jahat!”
Atau istri pada suaminya,”Dari pagi sampai sore gini, Cuma dapat uang segini? Kemana aja pa? Bisa ga nyari duit!! Mau makan apa keluarga kita?”
Atau suami pada istrinya, “kamu bisa urus rumah dan anak-anak tidak?, masa nilai anak-anak jadi turun semester ini. Ini semua salah kamu, sampai aku dipanggil ke sekolah karena anak-anak berbuat nakal, kamu memang tidak bisa mendidik mereka!!!
Atau kakak pada adiknya, “inikan pelajaran anak SMP, masa kelas 3 SMA tidak bisa!!!, aaarghhhhh”
Seorang ayah bisa berkata pada anaknya,”Ayah heran, mengapa kamu tidak bisa jadi juara di kelas, kenapa kamu tidak bisa berkompetisi? Dasar anak bodoh!”. Saran saya, kalau Anda mengaharapkan ia bisa diperlombakan dan jadi juara sesuai yang Anda inginkan, jangan pelihara anak manusia, lebih baik anak kuda. Setiap anak memiliki kesulitan dalam belajar dengan masalah masing-masing, pernahkah Anda bertanya mengenai apa yaang membuatnya sulit belajar? Pernahkah Anda menemaninya mengerjakan PR? Pernahkah Anda menanyakan bagaimana tadi disekolah belajar apa? Atau mengajarkan kenapa dia harus belajar? pun setiap anak punya kebihannya masing-masing, memuji kelebihan yang berbeda dengan standar kitapun kadang kita sulit.
Lihatlah betapa kita sulit bersahabat dengan diri sendiri, siapa yang berkata sayang pada anak lalu menempeleng anaknya, tanpa tanya kenapa nilainya turun semester ini?, siapa yang bilang sayang pada adiknya, lalu bilang bodoh karena tidak bisa mengerjakan PR lalu meninggalkannya karena kesal? Siapa yang mengatakan sayang pada anaknya, kemudian tidak mau memasakan makan pagi karena anaknya memecahkan vas bunga kesayangannya?
Kita kadang.... oh bukan kadang, sering malah. kita sering sulit bersahabat dengan diri sendiri, untuk menahan amarah dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. kita lebih bergairah untuk berfokus pada penilaian dan pendapat pribadi, beda dengan standar saya maka yang lain salah! "NO OPTION!"
Jika semua negara memahami ilmu pengertian, maka peperangan sulit untuk tercipta. Termasuk perceraian, kakak yang menempeleng adiknya, dan sebagainya. Kalau pengertian ada dalam diri saya dan Anda, kita akan mampu menjadi magnet bagi keluarga kita, karena kita menjadi pribadi yang menyenangkan ^_^.
Oleh: Bambang Achdiat
Ditulis oleh:
Ismail Mujaddid™ - Kamis, 30 Agustus 2012 - Rating: 5
Terima kasih sudah membaca artikel kategori Download
dengan judul Pengertian adalah ILMU Kehidupan. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://reshuffle-blog.blogspot.com/2012/08/pengertian-adalah-ilmu-kehidupan_9855.html. Jangan lupa share ke teman-teman ya.
Belum ada komentar untuk "Pengertian adalah ILMU Kehidupan"
Posting Komentar